Minggu, 15 Juni 2014

Nama-Nama Lagu Daerah (Tradisional)

Inilah daftar lagu-lagu daerah atau lagu-lagu tradisional di Indonesia:
1. Ampar-ampar Pisang - Berasal dari Kalimantan Selatan (Kalsel)
2. Anak Kambing Saya - Berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT)
3. Angin Mamiri - Berasal dari Sulawesi Selatan (Sulsel)
4. Anju Ahu - Berasal dari Sumatera Selatan (Sumsel)
5. Apuse - Berasal dari Papua
6. Ayam Den Lapeh - Berasal dari Sumatera Barat (Sumbar)
7. Barek Solok - Berasal dari Sumatera Barat (Sumbar)
8. Batanghari - Berasal dari Jambi
9. Balelebo - Berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB)
10. Bubuy Bulan - Berasal dari Jawa Barat (Jabar)
11. Bungong Jeumpa - Nangroe Aceh Darussalam (NAD)
12. Burung Tantina - Berasal dari Maluku
13. Butet - Sumatera Utara (Sumut)
14. Cik-cik Periuk - Berasal dari Kalimantan Timur (Kaltim)
15. Cing Cangkeling - Berasal dari Jawa Barat (Jabar)
16. Dago Inang Sare - Berasal dari Sumatera Utara (Sumut)
17. Dayung Palinggam - Berasal dari Sumatera Barat (Sumbar)
18. Dek Sangke - Berasal dari Sumatera Selatan (Sumsel)
19. Desaku - Berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT)
20. Esa Mokan - Berasal dari Sulawesi Utara (Sulut)
21. Gambang Suling - Berasal dari Jawa Tengah (Jateng)
22. Gek Kepriye - Berasal dari Jawa Tengah (Jateng)
23. Goro-gorone - Berasal dari Maluku
24. Gundul Pacul - Berasal dari Jawa Tengah (Jateng)
25. Haleleu Ala De Teang - Berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB)
26. Huhatee - Berasal dari Maluku
27. Ilir-ilir - Berasal dari Jawa Tengah (Jateng)
28. Indung-indung - Berasal dari Kalìmantan Timur (Kaltim)
29. Injit-injit Semut - Berasal darì Jambi
30. Jali-jali - Berasal dar DKI Jakarta
31. Jamuran - Berasal dari Jawa Tengah (Jateng)
32. Kabile-bile - Berasal dari Sumatera Selatan (Sumsel)
33. Kalayar - Berasal dari Kalimantan Tengah (Kalteng)
34. Kambanglah Bungo - Berasal dari Sumatera Barat (Sumbar)
35. Kampung Nun Jauh di Mato - Berasal dari Sumatera Barat (Sumbar)

Sejarah Kesenian Reog Ponorogo

Kesenian Reog di Jawa Timur

Jawa Timur merupakan salah satu propinsi di indonesia yang kaya akan budaya. Umumnya masyarakat menyebut budaya Jawa Timur ini dengan "budaya jawa timuran". Dari sekian banyak budaya khas Jawa Timur, salah satu yang paling tenar adalah kesenian tari Reog Ponorogo. Saking terkenalnya, ketika negara tetangga Malaysia mencoba mengklaim kesenian yang satu ini, hampir seluruh masyarakat Indonesia menjadi geram. Kegeraman ini semakin menjadi setelah sebelumnya Malaysia mengklaim batik sebagai warisan budaya mereka.

Sejarah Munculnya Reog Ponorogo.

Banyak sekali cerita yang muncul seputar asal usul munculnya reog. Namun dari semua cerita yang beredar, yang paling terkenal adalah cerita mengenai pemberontakan Ki Ageng Kutu. Ki Ageng kutu merupakan seorang abbdi dari kerajaan pada masa Bhre Kertabumi, yang merupakan raja dari Majapahit yang terakhir dan berkuasa pada abad ke-15. Ki ageng Kutu murka melihat tingkah laku raja yang terpengaruh oleh teman yang berasal dari negara China. Karena pengaruh kawannya yang sangat kuat tersebut Sang Raja menjadi melalaikan tugasnya sebagai kepala negara sehingga kerajaan menjadi sangat korup. Di lain pihak, Ki Ageng Kutu merasa bahwa kekuasaan kerajaan Majapahit akan segera berakhir .


Dengan berbekal tekad yang teguh akhirnya beliau meninggalkan sang raja dan mendirikan sebuah perguruan lalu mengajarkan seni beladiri, ilmu kekebalan diri dan ilmu kesempurnaan dengan harapan agar kaum muda dapat menjadi bibit yang berbobot dalam kebangkitan kembali kerajaan Majapahit kelak.

Sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan maka pesan politis Ki Ageng Kutu disampaikan melalui pertunjukan seni Reog, yang merupakan "sindiran" kepada Raja Bhre Kertabumi dan kerajaannya. Pagelaran Reog menjadi cara Ki Ageng Kutu membangun perlawanan masyarakat lokal menggunakan kepopuleran Reog.


TARI GLIPANG Tarian Asli Kabupaten Probolinggo
















Tari Glipang adalah sebuah tari rakyat yang merupakan bagian dari pada kesenian tradisional Kabupaten Probolinggo.Tidak ada bedanya dengan tari Remo yaitu sebuah tari khas daerah Jawa Timur yang merupakan bagian dari kesenian Ludruk.

Parmo cucu pencipta Tari Glipang kepada Bromo Info mengatakan Tari Glipang berasal dari kebiasaan masyarakat. Kebiasaan yang sudah turun temurun tersebut akhirnya menjadi tradisi. Dia menjelaskan, Glipang bukanlah nama sebenarnya tarian tersebut..
“Awalnya nama tari tersebut “Gholiban” berasal dari Bahasa Arab yang artinya kebiasaan. Dari kebiasaan-kebiasaan tersebut akhirnya sampai sekarang menjadi tradisi,” kata Parmo asal warga Pendil Kecamatan Banyuanyar.

Di ceritakan oleh Parmo, Tari Glipang (Gholiban) tersebut dibawa oleh kakek buyutnya yang bernama Seno atau lebih dikenal Sari Truno dari Desa Omben Kabupaten Sampang Madura.Sari Truno membawa topeng Madura tersebut untuk menerapkan di Desa Pendil.
“Ternyata masyarakat Desa Pendil sangat agamis.Masyarakat menolak adanya topeng Madura tersebut.Karena didalamnya terdapat alat musik gamelan.Sehingga kakek saya merubahnya menjadi Raudlah yang artinya olahraga,” lanjut Parmo.