Senin, 28 April 2014

Sejarah Ibu Kota Jakarta

 
Sebagai orang Indonesia tentunya mengenal kota Jakarta sebagai ibukota negara ini. Kota berpenduduk 12 juta jiwa ini merupakan sasaran penduduk dari segala penjuru Indonesia untuk mencari nafkah. Mereka cenderung menjadikan Jakarta sebagai ladang mencari pekerjaan dengan mempertimbangkan gaji penghasilan yang lebih besar ketimbang di wilayah propinsi lain di Indonesia. Hal tersebut dapat dipahami mengingat Jakarta merupakan kota metropolitan yang berkembang sangat cepat.


Sejarah Jakarta – Dari Sunda Kelapa, Jayakarta, Batavia ke Jakarta
Dibalik keruwetan dan kepadatan kota jakarta, sejarah jakarta dimulai sekitar 5 abad yang lalu yang diawali pada sebuah bandar kecil didaerah sungai Ciliwung. Kota ini belum bernama Jakarta kala itu, namun sudah dikenal sebagai kota tempat melakukan aktivitas perdagangan yang ramai. Informasi pasti yang mengungkapkan sejarah jakarta lebih jauh sangat sedikit namun dapat ditemui pada prasasti pada masa lalu.
Pada abad-16 ketika orang eropa (portugis) mulai datang ke nusantara ini, terdapat penulis eropa yang memberi nama daerah yang masih asing ini dengan sebutan ‘kalapa’ .Kalapa yang dimaksud persisnya merujuk kepada bandar terbesar pada jaman kerajaan Hindu yang dikenal dengan nama ‘Sunda’ yang berada kurang lebih 40 km di daerah yang masih berupa pedalaman (diperkirakan berada di kota Bogor saat ini).

Taman Nasional Bunaken Sulawesi Utara




Taman Nasional Bunaken merupakan perwakilan ekosistem perairan tropis Indonesia yang terdiri dari ekosistem hutan bakau, padang lamun, terumbu karang, dan ekosistem daratan/pesisir.
Pada bagian Utara terdiri dari pulau Bunaken, pulau Manado Tua, pulau Montehage, pulau Siladen, pulau Nain, pulau Nain Kecil, dan sebagian wilayah pesisir Tanjung Pisok. Sedangkan pada bagian Selatan meliputi sebagian pesisir Tanjung Kelapa.
Potensi daratan pulau-pulau taman nasional ini kaya dengan jenis palem, sagu, woka, silar dan kelapa. Jenis satwa yang ada di daratan dan pesisir antara lain kera hitam Sulawesi (Macaca nigra nigra), rusa (Cervus timorensis russa), dan kuskus (Ailurops ursinus ursinus).
Jenis tumbuhan di hutan bakau Taman Nasional Bunaken yaitu Rhizophora sp., Sonneratia sp., Lumnitzera sp., dan Bruguiera sp. Hutan ini kaya dengan berbagai jenis kepiting, udang, moluska dan berbagai jenis burung laut seperti camar, bangau, dara laut, dan cangak laut.
Jenis ganggang yang terdapat di taman nasional ini meliputi jenis Caulerpa sp., Halimeda sp., dan Padina sp. Padang lamun yang mendominasi terutama di pulau Montehage, dan pulau Nain yaitu Thalassia hemprichii, Enhallus acoroides, dan Thalassodendron ciliatum.
Tercatat 13 genera karang hidup di perairan Taman Nasional Bunaken, didominasi oleh jenis terumbu karang tepi dan terumbu karang penghalang. Yang paling menarik adalah tebing karang vertikal sampai sejauh 25-50 meter.

Candi Borobudur Yogyakarta

 

Siapa tak kenal Candi Borobudur? Candi Budha ini memiliki 1460 relief dan 504 stupa Budha di kompleksnya. Jutaan orang mendamba untuk mengunjungi bangunan yang termasuk dalam World Wonder Heritages ini. Tak mengherankan, sebab secara arsitektural maupun fungsinya sebagai tempat ibadah, Borobudur memang memikat hati.
Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan Mataram Kuno, keturunan Wangsa Syailendra. Berdasarkan prasasti Kayumwungan, seorang Indonesia bernama Hudaya Kandahjaya mengungkapkan bahwa Borobudur adalah sebuah tempat ibadah yang selesai dibangun 26 Mei 824, hampir seratus tahun sejak masa awal dibangun. Nama Borobudur sendiri menurut beberapa orang berarti sebuah gunung yang berteras-teras (budhara), sementara beberapa yang lain mengatakan Borobudur berarti biara yang terletak di tempat tinggi.
Bangunan Borobudur berbentuk punden berundak terdiri dari 10 tingkat. Tingginya 42 meter sebelum direnovasi dan 34,5 meter setelah direnovasi karena tingkat paling bawah digunakan sebagai penahan. Enam tingkat paling bawah berbentuk bujur sangkar dan tiga tingkat di atasnya berbentuk lingkaran dan satu tingkat tertinggi yang berupa stupa Budha yang menghadap ke arah barat. Setiap tingkatan melambangkan tahapan kehidupan manusia. Sesuai mahzab Budha Mahayana, setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai Budha mesti melalui setiap tingkatan kehidupan tersebut.

Pulau Komodo Flores



 
SEJARAH
Pada tahun 1910 orang Belanda menamai pulau di sisi selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur ini dengan julukan Pulau Komodo. Cerita ini berawal dari Letnan Steyn van Hens Broek yang mencoba membuktikan laporan pasukan Belanda tentang adanya hewan besar menyerupai naga di pulau tersebut. Steyn lantas membunuh seekor komodo tersebut dan membawa dokumentasinya ke Museum and Botanical Garden di Bogor untuk diteliti.

SEJARAH KOMODO 
Komodo adalah reptil darat terbesar di dunia. Hewan ini termasuk hewan yang terancam punah karena hewan ini merupakan hewan endemik. Endemik berarti, hewan ini hanya hidup di wilayah tertentu. Komodo hanya hidup di sebuah pulau yang bernama Pulau Komodo, Indonesia. Komodo termasuk jenis hewan karnivora, hewan ini memiliki bentuk lidah yang agak memanjang dan bercabang dua pada ujungnya mirip lidah ular. Penelitian menunjukkan bahwa ujung lidah yang bercabang ini berfungsi untuk “mengecap” makanannya. Hewan ini biasanya membuat sarang di bawah tanah.
Komodo merupakan hewan yang sangat unik karena ia memiliki dua cara untuk bereproduksi. Pertama, dengan cara fertilisasi (pembuahan) diantara komodo jantan dan komodo betina. Cara ini merupakan cara reproduksi seksual. Cara kedua adalah dengan melalui “Parthenogenesis”. Cara ini membuat seekor komodo betina menjadi hamil tanpa melalui proses pembuahan. Akan tetapi, “parthenogenesis” mengakibatkan semua telur yang dilahirkan melalui “parthenogenesis” akan menjadi komodo yang selalu berjenis kelamin jantan. “Parthenogenesis” diperkirakan berfungsi untuk mencegah kepunahan komodo.
Banyak orang mengatakan, komodo adalah kerabat dekat dari dinosaurus. Hal ini dilihat dari ditemukannya fosil-fosil dari jenis dinosaurus tertentu yang menunjukkan kemiripan struktur tubuh dengan komodo. Diperkirakan komodo merupakan salah satu dari berbagai “fosil hidup” dan saksi sejarah atas kepunahan dinosaurus. Jika hal ini benar, kemungkinan besar, sistem reproduksi parthenogenesis inilah yang menyebabkan bertahannya spesies ini dari ancaman kepunahan. Sekarang, jumlah populasi komodo sangat kecil, dan spesies ini telah tercatat sebagai salah satu dari ratusan spesies hewan yang terancam punah.

Pantai Kuta Bali



kuta bali
Kuta Bali siapa yang tidak kenal pantai bali yang indah ini dengan hamparan pantai dengan pasir putih dan deburan ombak menjadi surga bagi para peselancar dunia dan juga wisatawan yang liburan ke Bali.

Lokasi
kuta bali Pantai kuta Bali terletak di selatan pulau bali. pantai. dan hanya berjarak 1,5 km dari airport ngurah rai bali dan bisa ditempuh dengan 5 menit saja dan 20 menit dari pusat kota denpasar. pantai kuta mempunyai panjang pantai sekitar 1500m

Pantai kuta sendiri berkembang mulai tahun 60 an dimana saat pertama kali wisatawan eropa ber wisata ke bali dan melihat keindahan pantai kuta dan puncaknya pada tahun 70 dimana kedatangan wisatawan mencapai puncaknya di bali saat itu tidak banyak fasilitas wisata yang dimiliki kuta bali
Tahun 2002 menjadi masa masa yang sulit bagi pariwisata bali karena saat itu terjadi ledakan bom I dan bom bali 2 tiga tahun kemudian menjadikan kuta bali yang menjadi pavorit bagi wisatawan sepi dan tidak banyak dari para wisatawan yang berkunjung ke kuta. Kuta telah banyak berbenah dengan berbagai fasilitas penunjang yang dimilikinya dan di pantai ini kuta kita bisa menyaksikan keindahan matahari terbenam atau sunset.

Minggu, 27 April 2014

Keindahan Alam Cartenz Pyramid Papua di Indonesia

1.jpgEksotika alam papua memang tidak ada habis-habisnya. Masih banyak misteri keindahan yang ada di pulau paling ujung timur Indonesia ini. Sebut saja kepulauan Raja Ampat yang tak kalah hebatnya, dengan berbagai peninggalan sejarah dan keindahan ekosistemnya. Dari laut-laut yang ada di kepualaun Raja Ampat, menyimpan banyak keindahan untuk diteliti dan dijelajahi.Belum lagi keunikan tradisi masyrakat asli papua yang sudah kesohor higga mancanegara. Spesies burung Cendrawasih yang berbulu indah, hanya ada di Irian jaya atau papua. Buah Merah, yang berkhasiat untuk mengobati berbagai macam penytakit, juga terdapat disana. Keindahan Nusantara memang tiada duanya.
Indonesia patut berbangga dengan keunikan dan kekayaan alam serta tradisi masayarakatnya. Salah satunya adalah Carstenz Pyramid atau yang biasa disebut dengan puncak jaya, juga berada di Papua. Jika anda adalah seorang petualang sejati pasti tidak akan melewatkan berpetualang di puncak jaya ini, Puncak Carstensz ini merupakan puncak tertinggi di Australia dan Oceania. Mengapa tidak di Asia? Karena puncak tertinggi di Asia sudah dipegang oleh Gunung Himalaya yang ada di perbatasan India dan Cina, Puncak Carstensz Pyramid memiliki altitude 4884 m diatas permukaan laut (16023 ft). Lokasi koordinatnya berada pada S 04°04.733 dan E 137°09.572. Carstensz Pyramid, atau disebut dengan Puncak Jaya oleh beberapa orang, dan Puncak Jaya Kesuma atau disebut hanya Jaya Kesuma oleh sebagian yang lain, terletak di sebelah barat central highland yang disebut dengan Jayawijaya dan pegunungan Sudirman. Dan satu-satunya gletser tropika di Indonesia, yang kemungkinan besar segera akan lenyap akibat pemanasan global.
Nama Cartensz diambil dari penemunya yaitu seorang pelaut asal Belanda, John Carstensz, yang menyaksikan adanya puncak gunung yang tertutup oleh es di negara ekuator. Pada 1623 Cartenz mengabarkan adanya gunung salju di khatulistiwa namun tidak ada yang percaya dengan pernyataan nya tersebut. John Carstensz adalah orang eropa pertama yang menyaksikan puncak Cartensz dengan mata kepalanya sendiri.